Satu Lemparan Tombak Lebih Jauh Tentang Peran Mahasiswa
SERIUSREKOMENDASI
Luthfi Imama
9/11/20232 min baca
Bagi kawan-kawan yang pernah bertemu atau bersama dalam satu forum dengan mahasiswa tentu tidak akan asing mengenai ungkapan-ungkapan mereka seperti mahasiswa sebagai agent of change, mahasiswa sebagai social control’s agent, maupun mahasiswa sebagai penyuplai tenaga kerja. Tapi apakah kalian udah paham mengenai istilah-istilah tersebut? Baca sampai habis, yaa.
Istilah agent of change atau agen perubahan mungkin adalah kata-kata yang paling sering kita dengarkan dari para mahasiswa. Kata-kata memang terdengar sangat heroic. Secara utopis, agent of change digambarkan bahwa mahasiswa dating sebagai ksatria dalam negeri antah berantah dan membawa negeri tersebut kepada perubahan. Memang terlihat sangat mulia dan terhormat, tapi tidak berarti hal itu akan mudah dilaksanakan. Menjadi seorang agen perubahan menuntut mahasiswa tidak hanya pandai berteori dan berkata-kata tetapi juga harus turut terlibat sebagai subyek dari perubahan yang ia kehendaki. Tak hanya bersikap inovatif dan kritis, seorang mahasiswa juga harus mampu bersikap sabar, toleran, berjiwa pemimpin, sekaligus mampu bekerja sama dengan banyak orang.
Mahasiswa sebagai agen kontrol sosial memiliki makna bahwa mahasiswa harus sadar terhadap kejadian-kejadian yang terjadi di lingkungannya dan tidak terjebak dalam kenyamanan semu, sebagai contoh misalnya di lingkungan sekitar kita dapati seseorang yang sering membuang sampah tidak pada tempatnya, tetapi karena dia mampu membayar orang-orang maka tidak ada seorangpun yang berani menegur tingkahnya. Nah, sebagai mahasiswa yang baik maka kita tidak boleh hanya diam dan menikmati bayaran sahaja tetapi harus berani menegur. Begitulah kurang lebih penggambaran dari fungsi mahasiswa sebagai agent of social control atau agen kontrol sosial.
Pelajar tingkat tinggi juga memiliki peran sebagai generasi penerus bangsa sangat diharapkan mempunyai kemampuan, ketrampilan, serta akhlak mulia untuk dapat menjadi calon pemimpin yang siap pakai. mahasiswa merupakan sebuah asset, cadangan, dan juga harapan bangsa untuk masa depan. Mahasiswa bukan hanya sebagai kaum akademisi intelektual yanghanya duduk serta mendengarkan dosen dalam ruangan perkuliahan saja. Mahasiswa juga harus memperkaya dirinnya dengan pengetahuan yang lebih baik juga dari segi keprofesian maupun kemasyarakatan. Mahasiswa sebagai iron stock yakni merupakan seorang calon pemimpin bangsa masa depan yang kelak akan menggantikan generasi yang telah ada, jadi tidak cukup jika hanya dengan memupuk ilmu yang spesifik saja. Perlu pula adanya soft skill seperti leadership, kemampuan memposisikan diri, serta sensitivitas yang tinggi.
Nah, itulah tadi selemparan tombak lebih jauh dari peranan mahasiswa dalam kehidupan. Gimana, walau terlihat berat tapi tetap sanggup kan? Sanggup dong, kan mahasiswa.