Minggu Ceria: Coba Bahas Ekonomi Kreatif secara Syariah, Hingga Diskusi Asik Tentang Pendidikan Ala Cania Citta

REKOMENDASISANTAILIPUTAN

Lekmin Salsa

6/16/20254 min baca

Aku dan Cerita Minggu Pagiku

Setelah melihat postingan dari Instagram Cania Citta, sosok ibu rasionalitas bahwa dirinya akan ke Pekalongan pada tanggal 15 Juni 2025 lalu aku langsung membatalkan semua janjiku. Padahal, hari ini aku membuat janji manis dengan kasur. Ku kerahkan segenap tenagaku untuk hadir pagi itu, bersama teman lainnya juga melangkah bersama menuju Perpustakaan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

Cania Citta salah satu sosok penulis buku dengan judul "Makannya Mikir!" Ini datang tak dengan tangan kosong. Melalui acara seminar yang jadi kegiatan tahunan HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi) Ekonomi Syariah, Cania datang kemari sebagai sosok yang berkutat dengan beragam isu. Baik yang dibahas sesuai dengan background studinya, ataupun hal lain.

Selain Cania pagi itu aku juga bertemu dengan Bapak Nurrochman, yang memberi materi terkait ekonomi syariah. Jika Cania adalah pelaku ekonomi kreatif, maka bapak Nurrohman adalah peggiat ekonomi syariah melalui komunitas MES atau Masyarakat Ekonomi Syariah yang fokusnya pada pendampingan, pemberdayaan dan juga pengenalan produk ekonomi syariah.

Lalu apa korelasinya kedua pemateri ini? Sangat bertolak belakang sekali bukan? Tapi ternyata tidak, ini adalah kombinasi yang sudah panitia pikirkan secara matang. Bahwa Cania dan Bapak Nurrochman pada pagi hari itu adalah satu kesatuan yang serasi, dalam membahas ekonomi kreatif dengan prinsip syariah.

"Kalo menurutku Cania Citta dapat bercerita mengenai perkembangan ekonomi kreatif, karena dirinya adalah salah satu pelaku di industri kreatif. Sedangkan sebagai anggota dari MES aku yakin betul bahwa Bapak Nurrohman dapat mengenalkan pada kita kemaslahatan ekonomi syariah," ucap Reza selaku ketua HMPS Ekonomi Syariah UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

Terus Gimana Pandangan Ekonomi Kreatif Saat Ini?

Disela break materi, aku sempatkan untuk ngobrol ngalor ngidul bersama sosok Reza. Jika ada stigma tentang generasi Z yang buruk, Reza ini salah satu yang akan menepisnya dengan sangat berani. Reza menjelaskan padaku tentang apa ekonomi kreatif dari sudut pandangnya. Dirinya baru semester 4 tapi sudah menjelaskannya dengan mudah padaku. Reza bisa jadi representasi generasi Z yang keren abizz.

"Kalo menurutku, di perkembangan zaman yang plural ini ekonomi kreatif sangat diperlukan. Yang mana ekonomi kreatif itu berkembang karena adanya kreativitas anak muda yang berkembang pesat. Walau tidak menutup kemungkinan ekonomi konservatif juga masih dapat digunakan. Ditambah lagi ekonomi kreatif yang berbentuk syariah. Jadi kita melakukan tindak ekonomi bukan hanya dari keuntungan yang besar, tetapi tentang kemaslahatan orang banyak."Jelas Reza yang membuatku mengangguk paham.

Ekonomi syariah bukan hanya sistem yang dibuat untuk memenuhi needs dari seorang manusia. Bukan juga tentang untung sebanyak-banyaknya, atau berpatok pada pertumbuhan nilai saja. Ekonomi syariah adalah prinsip tolong menolong, bekerja sama dan juga berdampak untuk banyak orang. Keuntungan dari penggiat ekonomi harus besar, tetapi distribusinya juga harus sama besarnya.

Sepert itulah penjelasan yang dapat aku kutip dari bapak Nurrohman selaku anggota dari MES dalam acara hari ini. Selain seminar pada minggu pagi, HMPS Ekonomi Syariah juga mengadakan acara serangkaian yang mereka namakan section. Jadi, acara yang ku datangi hari ini jadi penutup rangkaian section tadi.

"Kalo section sendiri adalah acara tahunan HMPS Ekonomi Syariah. Seperti merayakan ulang tahun gitu. Dan tahun ini bertempat pada satu dekade Ekonomi Syariah. Makannya kita mau mengadakan acara yang sedikit berbeda dengan narasumber yang keren juga. Kalo seminar ini akhir dari rangkaiannya, kemarin itu ada lomba, seperti BMC (Business Model Canvas), Desain poster dan juga penulisan esai." Jelas ika selaku ketua kegiatan pada minggu pagi ini.

Terus Cania Citta Bilang Apa Aja?

Dan yang ditunggu-tunggu, sesi kedua Cania Citta ia mulai dengan pembukaan yang ciamik ala podcast-podcastnya. Jujur saja, podcast Cania adalah temanku ketika menyetrika pakaian. Ada yang sama? Cania sering bahas hal random ataupun hal mendalam di podcastnya. Baik melalui YouTube Malaka Project, YouTube pribadi Cania, maupun akun YouTube lainnya.

Dengan tampilan layar presentasi yang bernuansa hitam, semua peserta antusias dan mendelik melihat setiap pembahasan Cania. Cania bukan aja praktisi dalam kegiatan ekonomi kreatif, tapi dirinya juga hasil eksperimen bahwa ekonomi kreatif dapat bertumbuh dengan baik sebenarnya.

Waktu untuk diskusi dengan Cania tampaknya tak cukup hanya di ruang ber AC ini saja. Diakhir sesinya dia mengajak pada peserta untuk turun kebawah. Bukan untuk demo atau apa, tapi untuk melanjutkan obrolan dengan cara yang berbeda. Kalo kalian lihat seorang influencer nampaknya jadi orang yang ribet, tampaknya Cania tidak.

Seorang yang mau duduk bersama, dalam kondisi apapun, dan juga setara adalah pribadi yang paling bijak menurutku. Seorang guru yang hanya mau dijunjung tinggi namanya, akan kalah dengan guru lain yang mau setara dengan siswanya. Inilah Cania, setelah selesai berdumel dengan materi ekonomi kreatifnya tanpa makan siang dirinya minta langsung diantar ke tempat diskusi lanjutan.

Belakang gedung Fasya (Fakultas Syari'ah) dipilih hari itu. Biasanya, tempat itu jadi tempat rapat, ngobrol, pameran buku, atau bahkan tidur karna tempatnya yang luas, strategis dan lumayan nyaman. Dan setelah lama tidak rapat di tempat itu, aku kembali datang tapi berdiskusi dengan Cania Citta.

Cania Ngobrolin Apa?

Banyak yang dia utarakan ketika berdiskusi, banyak juga pemikiran dia yang baru aku dengar kali ini. Mungkin karna keperluan media dan keamanan diri dia tak pernah bilang hal ini di podcast, video atau media sosialnya. Hampir dua jam kami bertukar pertanyaan, dan kadang hanya mendengar perspektif Cania. Mau tau Cania ngomongin apa aja? Stay tune dan kepoin @mahasiswakalongan ya bolo hahaha.

Intinya minggu pagi, siang, hingga sore ku dihari ini begitu bermakna. Walau aku tidak jadi bertemu kasur, aku akhirnya bertemu dengan sosok lainnya. Bukan hanya dengan Cania atai pak Nurrohman aku belajar, obrolan dan prespektif Reza sang ketua hebat. Hingga Ika sang penakluk acara juga sangat aku apresiasi hari itu.

Terimakasih telah memberi kesempatan untuk manusia ini merasakan atmosfer diskusi seperti menjadi mahasiswa. Buat kamu para mahasiswa jangan lupa kepoin akun media sosial kami @mahasiswakalongan untuk acara keren selanjutnya. See you