Mengenal Istilah Sandwich Generation
SANTAI
Luthfi Imama
3/9/20211 min baca
Salah satu wujudnya adalah dengan menanggung kebutuhan hidup mereka atau juga salah satu keluarga. Terdengar sangat baik memang, namun siapa sangka fenomena ini dapat membuat kita terjerumus dalam permasalahan finansial bila tidak disiapkan secara serius, apalagi jika pemasukan kita sendiri hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Fenomena tentang seorang anak yang menanggung biaya hidup orangtua, keluarga inti mereka (jika sudah berkeluarga), ataupun anggota keluarga lainnya disebut sebagai fenomena Sandwich Generation. Sandwich generation merupakan sebutan yang diberikan kepada individu yang harus mencukupi kebutuhan ekonomi banyak pihak dalam waktu bersamaan. Mencakup dari diri sendiri, keluarga intinya dan orang tua. Kondisi menanggung beban kehidupan ekonomi banyak pihak secara bersama-sama ini tentu akan memuat beban finansial seseorang semakin berat. Namun, tidak ada asap jika tak ada api. Sandwich generation dihasilkan karena adanya kegagalan dari generasi sebelumnya dalam merencanakan keuangan.
Perencana keuangan Budi Rahardjo mengatakan, orang tua dari sandwich generation biasanya tidak menyiapkan tabungan masa pensiun, karena pada masanya perencanaan keuangan dan persiapan hari tua belum menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Perencana keuangan Budi Rahardjo berpendapat bahwa fenomena ini terjadi dikarenakan perencanaan keuangan dan hari tua yang belum baik dari orangtua para sandwich generation. Sementara itu menurut Senior Manager Business Development Sequis Life, Yan memutus pola generasi sandwich bukanlah perkara yang mudah. Hal ini dikarenakan komunikasi menyangkut finansial adalah yang cukup rumit di Indonesia.
Meski begitu bukan berarti tidak ada cara untuk bertahan bagi para sandwich generation. Kuncinya adalah dengan mengelola pendapatan sebaik mungkin dan bergaya hidup sederhana agar bisa mengalokasikan dana untuk tabungan dan berinvestasi masa depan. Hal lainnya adalah mengomunikasikan batasan finansial yang menjadi tanggungan dan memberikan solusi dalam menyiasati agar kebutuhan bisa tetap terpenuhi, namun tidak membebani secara sepihak. Tiga upaya sederhana ini bisa dijadikan langkah untuk mengelola keuangan bagi para sandwich generation agar tidak terjerembab pada permasalahan ekonomi.