Hari-hari di Beberapa Bulan Terakhir di Negeri Ini
SANTAIREKOMENDASI
Mohammad Luthfi Imama
5/4/20251 min baca


Apa yang kau rasakan selama beberapa bulan terakhir di negeri ini? Jika perasaanmu campur aduk, maka kita sama. Informasi tumpah ruah, mengaburkan apa yang fakta dan apa yang opini. Kebenaran menjadi sulit ditemukan, setiap yang berkepentingan berlomba memenangkan narasi, entah kebohongan, framing, atau sengaja ngomong bersayap agar tujuan sebenarnya dari mereka tidak terlihat. Meski begitu, kencangnya narasi yang mereka embuskan akan tetap terkalahkan dengan apa yang betul-betul dirasakan orang-orang di dunia nyata.
Kebebasan perlahan diberangus, atau setidaknya diguyur dengan informasi tidak penting agar apa yang dikritisi kian tenggelam. Sepatu Lars semakin terang-terangan diberi karpet merah. Pungutan pengelolaan negara ditingkatkan, sementara pembagiannya untuk rakyat dipangkas banyak. Di sisi lain, program-program dan orang-orang tak penting diberi dana yang banyak. Entah apa tujuannya, mungkin untuk membayar janji kepada mereka yang mendukungnya.
Negeri ini seolah sedang menunggu waktu untuk ditenggelamkan Tuhan dalam kehampaan. Mungkin ia akan bernasib sama seperti Numenor yang ditenggelamkan Eru karena kedzaliman Raja Ar-Pharazon dalam legendarium J.R.R Tolkien. Mereka yang sadar tentu tak tinggal diam, namun perjuangannya sungguh panjang dan melelahkan.
Di negeri yang sedang menyambut musim gugur ini, masyarakatnya berusaha menguat-nguatkan diri. Bagi mereka yang berjuang, hal sederhana mungkin bisa menjadi penyemangat. Agar bara tetap menyala, demi mempertahankan hari-hari dan sedikit-demi sedikit menyelamatkan negeri ini. Memasak makanan sederhana, memakannya hangat-hangat; mengaduk kopi, teh, atau wedang seadanya, menyeruput sambil memandang langit; bercengkerama dengan handai taulan, lalu megistirahatkan diri dalam tidur yang diusahakan lelap.
Mungkin benar kata Orhan Pamuk, masyarakat negeri ini menggali sumur dengan ujung jarum. Perlu daya, perlu tenaga, dan istikamah luar biasa. Semoga segenap dari kita, masyarakat negeri ini, dikuatkan.
Biografi Singkat
Mohammad Luthfi Imama, suka memperhatikan dunia Pendidikan. Terkadang membaca buku, novel, cerpen, dan Kumpulan Puisi, meski lebih sering nonton youtube.