Gerakan Budidaya Ikan Air Tawar (GEBYAR)

SANTAIREKOMENDASI

Indah Feronika

8/28/20253 min baca

Dalam rangka meningkatkan potensi masyarakat serta pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik IPB University melaksanakan program kerja “Gerakan Budidaya Ikan Air Tawar (GEBYAR)” di Desa Ponolawen, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan.

Program Ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam mengebangan usaha budidaya ikan air tawar seperti ikan lele dan ikan nila yang memiliki prospek pasar yang menjanjikan.

Desa Ponolawen memiliki potensi pada sektor perikanan terutama ikan air tawar berkat ketersedian sumber air yang berlimpah dan lahan yang mendukung. Namun, sebagian warga belum mengoptimalkan peluang tersebut yang diakibatkan oleh beberapa kendala yang dihadapi antara lain kurangnya pengetahuan teknis, keterbatasan modal dan minimnya akses pasar. Kendala tersebut didapatkan secara langsung oleh TIM KKN IPB University sebelumnya pada Rabu, 9 Juli 2025 dari hasil survei ke lokasi tersebut.

Kegiatan program kerja GEBYAR dilaksanakan pada Selasa, 15 Juli 2025. Program ini dirancang dalam beberapa tahapan yang saling berkesinambungan, mulai dari persiapan wadah, Aklimatisasi, pemeliharaan, penyakit dan cara pencegahannya. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan yaitu memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat Desa Ponolawen mengenai tahapan tahapan penting dalam kegiatan budidaya. Tahapan penyuluhan dan edukasi yang dilakukan dengan memberikan materi melalui presentasi kepada masyarakat.

Dalam budidaya ikan air tawar, persiapan wadah seringkali kurang mendapat perhatian, padahal tahap ini sangat krusial. Oleh karena itu, tim KKN IPB University menyampaikan materi mengenai pentingnya mempersiapkan wadah sebelum ikan dimasukkan ke dalam tempat pemeliharaan. Wadah yang digunakan harus dipastikan bersih dari kotoran seperti lumpur, lumut, dan sisa-sisa dari pemeliharaan sebelumnya guna mencegah timbulnya penyakit atau bahkan kematian pada ikan yang akan dibudidayakan.

Pembersihan wadah pemeliharaan dalam skala kecil dapat dilakukan dengan cara disikat pada bagian dinding sampai dasar kolam dan dibersihkan menggunakan air mengalir. Wadah yang sudah dibersihkan dilanjutkan dengan pengisian air. Air yang digunakan dalam kegiatan budidaya harus bebas dari pathogen atau bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan ikan. Sumber air yang dapat digunakan yaitu air sumur atau air sungai yang tidak tercemar bahan kimia. Air yang sudah diisi akan dilakukan proses pengendapan sekitar 2-3 hari tergantung air yang digunakan. Fungsi dari pengendapan air bertujuan untuk mengendapkan lumpur atau kotoran dan mengurangi kandungan berbahaya seperti Amonia dan menetralkan suhu dan pH pada air.

Setelah air diendapkan masuk ke tahapan Aklimatisasi, tahapan ini merupakan salah satu tahapan yang jarang diketahui oleh pembudidaya awal. Aklimatisasi merupakan proses yang penting untuk mencegah ikan stress dan kematian saat dipindahkan dari kolam lama ke kolam baru. Aklimatisasi menyesuaikan kondisi lingkungan sebelumnya dengan kondisi baru agar ikan tidak kaget yang dapat menyebabkan ikan stress. Tahapan dari Aklimatisasi yaitu ikan yang dipesan dalam wadah plastik yang berisi Oksigen diapungkan sekitar 15 menit pada kolam. Setelah 15 menit, plastik dibuka dan air kolam diciprat cipratkan pada plastik lalu ikan dimasukkan kedalam kolam.

Ikan yang telah dilakukan Aklimatisasi akan masuk ke tahapan pemeliharaan. Pada tahapan pemeliharaan, yang biasanya menjadi kendala bagi pembudidaya adalah pakan. Padahal, pakan merupakan faktor utama dalam menentukan pertumbuhan dan kesehatan ikan. Tim KKN IPB University menjelaskan bahwa pemberian pakan pada ukuran benih dan ukuran ikan konsumsi berbeda. Ketika ukuran benih, pemberian pakan 3 kali sehari yaitu pagi siang dan sore. Sedangkan untuk ikan konsumsi, pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari, pada pagi dan sore hari. Pemberian pakan pada ikan yang berukuran benih dan konsumsi juga berbeda karena pakan yang diberikan pada ikan tergantung pada bukaan mulut. Pakan alternatif yang dapat digunakan untuk menekan biaya pakan pada budidaya ikan air tawar yaitu maggot, usus ayam, dan ikan rucah.

Materi penutup yang disampaikan oleh tim KKN IPB University membahas upaya pencegahan terhadap ikan yang terinfeksi penyakit. Ikan yang menunjukkan gejala sakit atau sudah mati harus segera dipisahkan dari wadah pemeliharaan agar tidak menularkan penyakit ke ikan lainnya. Ikan yang mati akibat penyakit tidak boleh diberikan sebagai pakan atau dikonsumsi oleh ikan lain. Penanganan terhadap ikan yang sakit dapat dilakukan menggunakan obat-obatan alami, seperti daun ketapang.

Warga desa Ponolawen yang mengikuti kegiatan ini tampak antusias. “Saya sangat senang adik-adik KKN dari IPB mengadakan kegiatan yang bermanfaat seperti ini. Apalagi saya baru belajar untuk budidaya ikan. Jadi Alhamdulillah bisa dapat banyak ilmu disini.” Ujar salah satu peserta.

Dengan dilaksanakannya program kerja Gerakan Budidaya Ikan Air Tawar (GEBYAR), diharapkan masyarakat Desa Ponolawen dapat lebih memahami dan menguasai teknik dasar budidaya ikan air tawar secara mandiri dan berkelanjutan. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan edukasi semata, tetapi juga mendorong masyarakat agar mampu memanfaatkan potensi sumber daya alam di desa mereka secara optimal, serta meningkatkan pendapatan keluarga melalui sektor perikanan.