Clubhouse, Obrolan Bermutu dalam Genggaman Tangan

SANTAI

Luthfi Imama

5/1/20211 min baca

person holding black iphone 4
person holding black iphone 4

Clubhouse merupakan media sosial berbasis obrolan suara. Cukup berbeda dengan line dan whatsapp yang berfokus pada teks, Clubhouse lebih berfokus pada konten audio sebagai media interaksi.

Clubhouse diluncurkan di iOS pada April 2020. Pada Desember 2020, aplikasi tersebut memiliki 600.000 pengguna terdaftar dan tetap dapat diakses hanya dengan undangan. Pada Januari 2021, Clubhouse mulai mengerjakan versi BETA untuk sistem operasi android.

Clubhouse semakin populer secara signifikan setelah Elon Musk diwawancarai oleh klub GOOD TIME pada Januari 2021. Pada 10 Februari 2021, Musk men-tweet bahwa dia setuju untuk melakukan Clubhouse dengan Kanye West. Pada 13 Februari 2021, Musk tweet di akun resmi Presiden Rusia Vladimir Putin meminta percakapan melalui Clubhouse.

Cara kerja clubhouse sendiri sederhana. Anda perlu membuat akun dan menerima rekomendasi obrolan yang akan terjadi di waktu dekat. Rekomendasi ini didasarkan pada pilihan tema yang dilakukan di awal pendaftaran. Anda dapat mengikuti panggilan bersama setelah mendapatkan undangan dari pengundang anda, kemudian anda baru bisa mengikuti materi yang disampaikan oleh narasumber.

Untuk bisa bergabung dalam aplikasi ini juga unik. Tidak seperti platform lain yang membebaskan anda untuk membuat akun, di Clubhouse anda harus mendapatkan undangan berisi link yang dikirim lewat SMS oleh User lain. Setelah anda menyetujui barulah anda dapat membuat akun clubhouse baru.

Dilansir dari Tirto.id, Clubhouse memiliki banyak kontroversi setelah viral. Banyak pengguna aplikasi dilaporkan telah mendapat penindasan dan pelecehan di platform-nya. Perusahaan dikritik karena tidak memiliki kebijakan moderasi konten atau bahkan fitur keamanan seperti pemblokiran atau fasilitas untuk melaporkan pelecehan.

Selain itu, menurut laporan penelitian keamanan oleh Stanford Internet Observatory (SIO), ditemukan kerentanan tertentu di Clubhouse, yaotu rentan terhadap mata-mata pemerintah Cina.

Laporan tersebut menambahkan bahwa perusahaan yang berbasis di Shanghai, bernama Agora Inc menyediakan infrastruktur backend ke Clubhouse.

Terlepas dari kontroversi dan eksklusivitas yang ada pada aplikasi Clubhouse, ia tetap layak untuk dicoba. Apalagi saat ini banyak tokoh-tokoh dunia yang menggunakan clubhouse sebagai sarana berbagi pengetahuan dan informasi.